Monday, July 17, 2006

Soundtrax

Yah lagi lagi listing-listingan. Kali ini Soundtracks, atau original music dari satu film yang jadi fave gue atau yang menarik / unik atau memang ada yang lebih dari soundtrack itu sendiri. Mau nyimak ? silakan :

1. Over The Rainbow - Judy Garland (The Wizard of Oz - 1939)

Masuk di list pertama, adalah Over The Rainbow. Why ? Jujur aja, gue pertama kali tertarik nonton filmnya setelah dewasa adalah karena lagu ini. Sudah digubah dalam beberapa versi bahkan masuk jadi Soundtrack film2 lain di era setelahnya.

2. Sound of Music - Julie Andrews (The Sound of Music - 1965)

Pernah denger lagu anak2 kayak Do-Re-Mi, So Long Farewell, and Edelweiss yang kadang liriknya di-indonesiakan ? Film ini adalah sumbernya. Masih banyak ditemukan Album Soundtrack film ini di toko2 kaset di Indo, gue pilih judul yang pertama, karena yang paling ngena dengan judul filmnya.

3. Singin' In The Rain - Debbie Reynolds (Singing In The Rain - 1952)

Sama seperti no. 2 diatas. Judul lagu yang sama dengan filmnya ini udah gak usah ditanya lagi, terutama bagi para pecinta film klasik.

4. Love Song - 311 (50 first Dates - 2004)

Lagu lama milik The Cure. Pas diaransemen dengan gaya reggae oleh 311 malah lebih dahsyat, pas dengan suasana Hawaii di filmnya atau tema lagunya itu sendiri dengan filmnya. Sebenernya banyak original music dari film ini hanya entah kenapa gak semua masuk di album soundtracknya sendiri. Pas gue nonton filmnya gue nangkep lagu Amber (311) dan Underneath it All (No Doubt), tapi gak ada di album soundtracknya.

5. Blaze of Glory - Jon Bon Jovi (Young Guns II - 1990)

Pasti yang masa-masa SMP/SMA nya di tahun 1990 kenal intro awalnya. Terkesan gagah, apalagi pas masuk chorus. Pas dengan filmnya yang bertema western. Video Klip nya pun ampir sama dengan trailer film ini, cool.

6. Across The Universe - Fiona Apple (Pleasantville - 1998)

'....Nothing's gonna change my world...' liriknya dibawakan lirih oleh Fiona Apple. Lagu ini punya Beatles aslinya, klipnya sering banget diputar di VH1 (Indo). Pertama kali denger di Ending Creditnya film Pleasantville.

7. My Heart Will Go On - Celine Dion (Titanic - 1997)

Nah ini adalah salah satu contoh simbiosis mutualisme yang baik. Ini bukan favorit gue dari Celine, tapi gue masukin karena yah itu tadi, saling menguntungkan. Buat para penonton (terutama ce) abis bertangis2 ria, mungkin nyari rekaman lagu ini, buat yang tadinya gak begitu tertarik nonton, mungkin setelah denger jadi malah pengen nonton. Yang menarik memang aransemen James Horner yang pake Irish Flute itu, yang juga jadi Score film Titanic.

8. You'll Be In My Heart - Phill Collins (Tarzan - 1999)

Ini dipilih karena Disney jagonya bikin Animasi Keluarga ditambah soundtrack yang pas. Karena Anime nya Disney banyak, juga Soundtrack nya juga banyak, maka hanya dipilih satu yang menurut gue terbaik. Ya ini deh.

9. Stay - Lisa Loeb & Nine Stories (Reality Bites - 1994)

Film yang sebenernya agak 'flop' di pasaran tapi mengantarkan listing soundtrack nya ke tangga2 lagu tahun 1994-1995. Salah satunya dari Lisa Loeb dkk ini. Setelah lagu ini, plus sekali lagi dari albumnya, namanya gak begitu kedengeran lagi .

10. I Walk The Line - Joaquin Phoenix (Walk The Line - 2005)

Bravo Joaquin Phoenix!! Dia nyanyiin sendiri lagu dari film yang dibintanginya tentang Johnny Cash. Yeah, give the credits to Reese Whiterspoon too.


11. dan 12.
Angel - Sarah McLachlan & Uninvited - Alanis Morrissette (City of Angels - 1998)

Gak begitu bisa ngomentarin yang dua ini, cuma COOL!!

13. Vindicated - Dashboard Confessional (Spiderman 2 -2004)

Sebenernya nama bandnya aneh. Katanya aliran EMO yang entah apa itu (Ruud pernah menjelaskannya ke gue tapi tetep kagak ngarti). Lagunya yang ini sih lumayanlah, buktinya ada di list MP3 gue di kantor. Lumayan karena gue seneng juga sama filmnya.

14. Deeper Underground - Jamiroquai (Godzilla - 1998)

Inget gaya Jay Kay di setiap awal konser pas sebelum intro lagu ini dimulai ? Gaynya dipas2in dengan gaya jalan makhluk Godzilla itu, selangkah-selangkah.

15. I Dissapear - Metallica (M.I : II - 1999)

Pertama kalinya band ini nyumbang di Soundtrack, vidklipnya keren, filmnya juga berhasil.

Sunday, July 09, 2006

Memoirs of a moviegoers and a musicmania

Mungkin kalian semua mikir, ni orang isi blognya kebanyakan kalo gak musik ya film. Apa gak ada lagi yang lebih penting untuk ditulis di blog nya ? (LOL). No no no masih banyak hal yang jauh lebih penting dalam kehidupan gue, The Almighty, keluarga, karir. Football, Musics and Movies (and also girls .. naah just kidding) adalah entertainer buat gue (yang lama2 jadi habit plus Books), selain sebenernya pengen nyoba2 nulis. Sedikit Flashback gue mungkin mau mengenang masa2 dulu pertama kali gue berhubungan dengan 'mereka'.

ROCK SCENES :
The first time i heard a rock music is from my uncle's collection. Mereka (my uncles) yang rata2 muda di era 70-an kebanyakan (dan entah kenapa) adalah penggemar Rolling Stones. Kebetulan beberapa mamang gue pernah tinggal serumah. 1988 adalah pertama kalinya gue beli sebuah kaset Rolling Stones - Album Dirty Work yang sebenernya sih gak bagus2 amat-, hanya karena gue penasaran. Saat temen2 SMP gue (beberapa sih) lagi tergila2 dengan 'Hair Metal/'Hard-Rock' dengan pimpinannya Bon Jovi itu, gue masih asyik menyimak Dirty Work. Disusul kemudian Scorpions, John Lennon, Led Zeppelin, Deep Purple pokoknya masih yang 70's lah maklum gue lebih percaya Oom2 gue yang lebih mateng dibanding temen2 SMP ha ha ha. Plus gue jg gak begitu demen Hard Rock apalagi yang 'Hair' itu.

Perubahan terjadi di awal 90, kala temen gue (Adith n Adhi kalo gak salah) menggempur kuping gue dengan Metallica (sebelumnya mereka udah pernah nyoba merayu gue pake Iron Maiden n GN'R tapi gak begitu berhasil apalagi si Adhi yang bermodalkan Stryper, wah lewat). Wah apa ini ? dahsyat.. Mulai lah era2 itu, i'm became a metal man. Pokoknya the number one genre dah. Kayaknya waktu itu plus gue masuk SMA , gak ada yang bisa masuk di kuping gue selain metal/thrash. Masa2 SMA dilalui dengan menonton konser2 lokal di malem pergantian tahun, atau pesta Kampus, etc. Kalo jaman oom2 gue mereka baca Aktuil gue palingan juga Hai, satu2nya referensi Rock music di Indo waktu itu. Anehnya kok gue gak begitu tertarik buat jadi musisi, bisa sih maen gitar n bass sedikit2 tapi kenapa ya gue malah pengen jadi penulis di Kerrang, Hit Parader atau Rolling Stones. Jadi saat temen2 gue nyoba menggondrongkan dirinya laksana metaler2 itu, gue nggak (disamping karena gue selalu mengalmi Bad Hair Days). Oya saat itu juga masuk Band yang gak disangka2 muncul sebagai antitesis para metal, Nirvana.

Masa2 di Gundar, mata gue lebih terbuka ke berbagai penjuru. Ada yang nawarin Pearl Jam (yang tadinya gue benci), Soundgarden, STP banyaklah referensinya. Perkenalan gue dengan beberapa orang malah buat gue merambah ke Prog/Art. Pernah juga bikin Band yang cuma awet beberapa lama (Coz' gue jg gak becus n gape he he he). Ada masa2nya gue benci Nu-Metal yang kagak ada solo nya (sampe gue mikir sekarang ini bisa rhythm aja kayaknya udah cukup jadi Rocker) hingga malah ya udahlah boleh juga diikutin beberapa dari mereka. Sampai sekarang gue masih ngikutin walau gak seintens dulu. Sayangnya gua gak bisa mewujudkan keinginan jadi Penulis di majalah, waktu itu gak kayak sekarang yang banyak referensi nya kayak Rolling Stones, Trax and etc. Salah sendiri juga kenapa gak nyoba.

JAZZY THINGS :
Bokap pernah bawa pulang rekaman Halmahera (atau Karimata ya ? gue lupa) yang terus disetel berulang2 di meja kerjanya pas dia lagi kerja di rumah (my father is a workaholic). Gue yang waktu itu masih SD (kelas 6) terperangah juga wah musik apa ini ? Padahal gue udah sering liat Jazz di TVRI yang waktu itu banyak ditayangin. Tapi gue gengsi karena Oom gue pernah bilang 'musik apa itu, gak jelas, sok2an' he he gue kepengaruh juga. Tapi dalam hati sebenernya gue nikmatin macem Indonesia 6, Krakatau dan lain2 nya itu. Maklum kuping gue juga masih dibekap Rock.
So, sebenernya pengaruh Jazz gue itu dari lokal dulu. Sampe kemudian ada Jak Jazz 1989, mata gue baru terbuka dengan Lee Ritenour, Casiopea plus Chick Corea (waktu itu demi promosi selain ditayangin Jak jazz kadamg2 ada juga potongan2 klip atau konser2 dari North Sea Jazz festival dan lain-lain). Baru mulai kembali menyimak Jazz setelah duduk di bangku PT, malah sampe jauh ke belakang, ke era Swing, BeBop. Apalagi pas mulai bisa nyari duit sendiri. JGTC adalah festival yang beberapa tahun berturut2 gue hadiri. Sayang untuk yang sekarang (Java Jazz) belum bisa nonton (karena udah di lain pulau).

MOVIES:
Suatu malam di tahun 1993, Irsan - temen SMA - dan teman wanitanya bertemu gue di 21 Dewi Sartika Plaza, bersiap2 hendak nonton 'Indecent Proposal'. Pake kaus hitam, dan jeans gue nyengir kala ditanya mau nonton apa. Gue jawab nggak, liat2 aja. Padahal di saku gue, selembar tiket untuk Theater yang sama sudah tersedia, plus gak ditemani siapa2. Malu dan aneh untuk ukuran anak SMA waktu itu kalo gue jawab nntn IP, sendiri, bertampang ala Metal mania, kok ya nonton nya begituan ? Gue memang sering begitu, kalo remaja seusia gue waktu itu menonton adalah hiburan untuk mengisi hari2 suntuk, atau sekadar untuk pergi berkencan, atau kalo emang pengen nonton yang bener2 nonton ya cari film2 yang dahsyat, kedatangan gue sendirian ke Theater adalah bener2 buat nonton. Pertama kali menonton di bioskop adalah tahun 1982 diajak Bokap nonton film anak2 lokal ' Harmonika ku'. That day, waw gue terkesan banget. Kemudian kadang2 bokap gue ngajak nonton film2 yang untuk anak2 atau yang berbau sejarah atau juga sekadar lewat home video. Awal 90-an adalah booming film2 hollywood setelah grup 21 merambah ke berbagai kota termasuk Bogor. Harga tiket waktu itu Rp. 3.500,- atau setengah bulan jatah uang saku gue selama SMP. Kalo gak nyari film2 extra di Bioskop dekat rumah seharga Rp. 500,- pake film2 yang udah lewat, tapi bolehlah. Terkenang akan kesan bagus karya Scorsese 'Cape Fear', kemudian juga akting Nicholson dan Cruise via 'A Few Good Men'. Ketawa terbahak2 via Leslie Nielsen and 'Naked Gun ##' -nya (walau slapstick n gak mutu sebenernya) atau si Mac Culkin 'Home Alone'. Kebiasaan ini berlanjut ampe sekarang, gue tetep nekat walau gak ada yang bisa diajak. Salah satu film yang buat gue terdiam karena selain memang bagus juga ngena banget adalah 'Lost in Translation' tahun 2004 lalu. Unik karena film itu gue pilih secara acak, sekadar datang ke bioskop liat yang maen, padahal udh terlambat sekitar 5 menit. Sampe sekarang LIT jadi salah satu film fave.

Satu hal yang bisa gue inget adalah ternyata gue cukup jarang ngajak my girlfriend buat nonton di theater. Mungkin karena gue mikir kalo gue berdua malah gak konsen nonton, atau malah sibuk dengan hal lain ha ha ha kidding.

Sunday, July 02, 2006

Sounds of the 90's

Era 1990 an boleh dibilang masa muda gw n so far is the best decade for me. Menemani gw selama era ini adalah beberapa Album yang unik and the best menurut gw, selain dari yang pernah gw tulis di artikel sebelumnya (Best Rock and etc. ). O.K. let's start :

1. Marvin The Album (1994) - Frente!

Kuartet Aussie ini kayaknya cikal bakal nya atau influence terbesar dari band2 Alternative Pop/Rock dengan vokal ce di Indo sini. Satu album ini aja yang sebenernya dikenal luas, karena toh mereka juga gak banyak ngeluarin album. Coba tanya anak2 sekarang apa mereka kenal lagu Remix 'Bizarre Love Triangle' ? Mungkin rata2 kenal ato at least pernah dengertapi mungkin gak pernah tau siapa yang bawain.
Stand out Trax : Ordinary Angels, Labour of Love, Bizarre Love Triangle.

2. Travelling Without Moving (1997) - Jamiroquai

Jamiroquai sebenernya udah pernah merilis album (LP) sebelumnya, tapi yang ini yang bener2 membuat mereka dikenal disini. Sebenernya agak susah juga mau menggolongkan mereka ke kategori musik apa, Jazz ? Acid Jazz ? Pop Jazz ? Dance ? Funk ? karena kayaknya semua campur aduk disini. Gw inget banget era 96-an denger Virtual Insanity, that was awesome n masih sampe sekarang.
Stand Out Trax : Virtual Insanity, Cosmic Girls, Use The Force, Allright, High Times.

3. Monster (1994) - R.E.M.

Bukan at their best. But it was their best guitar arrangement. Gue gak suka R.E.M sebelumnya, tapi pas disini lain, distorsi gitarnya beda cenderung kasar tapi asik.
Stand Out Trax : What's The Frequency Kenneth ?, Crush on The Eyeliner, Bang and Blame.

4. Picture This ! (1995) - Wet Wet Wet

Dengerin album ini kayak dengerin aristokrat inggris nyanyi Pop. No no terlalu berlebihan kayaknya. But really, it were some english nicest men playing music. Ringan tapi tetep sedikit rumit di komposisi nya.
Stand Out Trax : Somewhere Somehow, Julia Says, Love is All Around.

5. -6

Achtung Baby (1991) & Zooropa (1993) - U2

Dua ini gue gabungin aja. Sekali lagi gue bukan penggemar U2, but these two albums were great. Acthung Baby dikemas dengan gayaPop Rock yang sedikit unik agak experimental n cerdas. Zooropa dengan gaya Dance/Techno Space ala Jerman n rumit dan nyleneh dikit dari akar musiknya U2.
Stand Out Trax : Achtung Baby : One, Even Better Than The Real Thing, Until The End Of The World. Zooropa : Lemon, Numb, Stay (Far Away So Close).

7. Positivity (1994) - Incognito

Harus diakui Incognito adalah salah satu pengaruh Acid Jazz bisa dikenal luas. Dan mereka gak pernah bisa lebih baik dari album ini kayaknya. Materi2nya gak bisa nahan untuk dijadiin materi soft dance walau bukan di klub.
Stand Out Trax : Still Friend of Mine, Talking Loud, Deep Waters, Smilling Faces

8. Make Yourself (1999) - Incubus

Dari akhir 1990-an lahir album ini. Nu metal begins, berlebihan gak sih kalo gue bilang ini Intelligent Rock ? Whatever.
Stand OutTrax : Drive, I Miss You, Pardon Me

9. Falling Into You (1996) - Celine Dion

French-Canadian Pop Diva was at one of her best. Kenapa gue pilih yg ini insteadof yang ada Titanic-nya? karena secara komersial Falling Into You tidak dibantu oleh meledaknya gigantic movie Titanic.
Stand Out Trax : Because You Loved Me, To Love You More, It's All Coming Back To Me Now.

10. All Boro King (1995) - Dog Eat Dog

Siapa yah yang kira2 pionir n pengusung hip metal ? DED gak pernah disebut2, tapi kalo dari sini apa gak bisa kedengeran kalo Hentakan2 Rap and Hip-Hop yang kental dibalut raungan rythm gitarala Thrash Metal. Dan pada tahun segitu yang berjaya di Rock Scene adalah para Seattle Sound dan Alternative Rock lainnya. Korn masih jadi janin, RATM yang lebih dulu muncul belum disebut Hip Metal, Limp Bizkit mungkin si Fred Durst nya masih maen gundu.
STand Out Trax : Who's The King, In The Dog House