Monday, August 28, 2006

BY Request



Picture By Request :
November 1998 Tebet JKT.

Monday, August 21, 2006

Concert Review : INXS at Soundrenaline, Jakarta, August 20, 2006




Sekitar 15 tahun yang lalu tahun 1991, gw beli album mereka yang paling terkenal 'X' , masih digawangi Michael Hutchence dan menelurkan hits 'Suicide Blonde' dan 'Disappear' yang juga dibawakan saat manggung di Grammy 1992. Setelah itu gw gak terlalu ngikuti lagi perkembangannya hany tau kalo Hutchence kemudian wafat dan kabarnya gak terlalu jelas lagi. Beberapa tahun kemudian muncul lagi dengan reality show 'Rockstar' buat mengaudisi penyanyi baru yang kemudian terpilihlah J.D. Fortune dari Kanada dengan usia jauh dibawah para musisi INXS yang sudah manggung di banyak tempat sejak karir mereka sekitar 1980.

Lalu setelah sekian lama 'ngilang' dari kuping gw and melecehkan acara Rockstar sebagai ajang komersial INXS buat nyari popularitas, apa yang gw harapkan dari mereka di SOundrenaline kemaren ? yang jelas sih karena tiketnya murah (ha ha), and kebetulan adik gw juga nonton (lengkap dengan handycam n digital camera). Yang pasti mungkin gw ngarepin setidaknya mereka bawain beberapa nomor dari 'X' lah.

Sekitar jam 22.15 WIB tanpa basa-basi (setelah lelah nontonin para kru bule mondar-mandir di panggung, beresin sisa dari 'radja') apa yang gw harepin terkabul setelah intro harmonika yang beken dari 'Suicide Blonde' mengalun. Selebihnya yah bengong2 kala mereka bawa materi2 baru bersama JD, 'Afterglow','Pretty Vegas','New Sensation'.... N sampai abis ga ada lagi materi 'X' yang diusung (padahal gw ngarepin banget Disappear).

Secara umum standar lah, gak banyak basa-basi (gw juga gak perlu banget basa-basi dari perfomer yang basi such as : 'I love you guys', 'How do you do' bla bla bla). Lumayan akhirnya gw nonton The Farriss, Sax play nya Kirk Peningilly jg lumayan buarpun semua serba standar (yang gak standar cuma bajingan2 *****er di belakang gw yang ribut n norak minta ***** naik pdhl jadwalnya setelah INXS). Yang agak mengganggu cuma Sound Monitor yang kayaknya gak nyala dengan bener (pantesan kru nya lama banget diskusi), n harus diakui J.D. belum sekharisma Hutchence. JD masih kikuk maen dengan para senior2 yang udah lawas di panggung2 rock seantero benua, kalo soal vokal dia oke. N kayaknya untuk bertahan lebih lama lagi, INXS mungkin perlu ngerubah sedikit aransemen lagu2nya yang akan datang supaya gak terlalu kedengeran 'Old Fashion'.

Sunday, August 13, 2006

Born Today 13th August (1899-1980)

Alfred Hitchcock



Alfred Hitchcock was the son of East End greengrocer William Hitchcock and his wife Emma. Raised as a strict Catholic and attending Saint Ignatius College, a school run by Jesuits, Hitch had very much of a regular upbringing. His first job outside of the family business was in 1915 as an estimator for the Henley Telegraph and Cable Company. His interest in movies began at around this time, frequently visiting the cinema and reading US trade journals.

In 1920 Hitch learned that Lasky were to open a studio in London and managed to secure a job as a title designer. He designed the titles for all the movies made at the studio for the next two years. In 1923 he got his first chance at directing when the director of Always Tell Your Wife (1923) fell ill and Hitch completed the movie. Impressed by his work, studio chiefs gave him his first directing assignment on Number 13 (1922), however, before it could be finished, the studio closed its British operation. Hitch was then hired by Michael Balcon to work as an assistant director for the company later to be known as Gainsborough Pictures. In reality Hitch did more than this - working as a writer, title designer and art director. After several films for the company, Hitch was given the chance to direct a British/German co-production called The Pleasure Garden (1925). Hitchcock's career as a director finally began. Hitchcock went on to become the most widely known and influential director in the history of world cinema with a significant body of work produced over 50 years.

Monday, August 07, 2006

Jenson Takes His First F1 Grand Prix Win






Finally he made it. Congratulation to Jenson Button and all the members of Honda F1 Team.

Sunday, August 06, 2006

The Port of Nowhere

Baru-baru ini aku nonton film 'The Motorcycle Diaries' / 'Diarios de motocicleta', bercerita tentang Ernesto Guevara dan dan sohibnya Alberto Granado semasa belum lulus dari kuliah kedokteran. Awal dari segalanya atau awal yang mengubah cara pandang Guevara (biasa dipanggil Che) terhadap lingkungan sosial utamanya Amerika Latin. Dari semua hanya perjalanan senang-senang mengelilingi Chile, Peru, Venezuela dalam 4 bulan menjadi 8 bulan perjalanan penuh rintangan. Che banyak melihat ketidakadilan, kondisi sebagian masyarakat Amerika Latin hidup di bawah garis kemiskinan, ketidakadilan dan banyak lainnya. Perjalanan ini kemudian mengubah drastis tujuan hidup Che, seperti yang akhirnya dikenal sekarang, seorang Revolusioner terkenal yang Sosialis.

Yang ingin aku utarakan, wow come on, one journey that changed everything. Che tinggalkan gelar kedokterannya untuk mencari cita2 lain. Aku bukan pengagum Che, aku bahkan tidak begitu kenal siapa Che yang sebenarnya. Tetapi seperti sebagian orang pada umumnya, terjebak pada rutinitas tertentu. Aku belum bisa mencari sesuatu yang berharga yang bisa kusumbangkan buat orang banyak. Seperti judul diatas, berlabuh di tempat yang gak jelas, yang penting berusaha mapan ... yah itu dia.

Aku termasuk kagum pada mereka-mereka yang berani mengambil sikap seperti Che, atau yang berani menanggalkan kehidupan material untuk berjihad, atau orang-orang yang mau dan mampu bekerja di tempat terpencil/kumuh tanpa mementingkan apa yang akan mereka peroleh. Suatu pilihan yang tidak mudah...

Wednesday, August 02, 2006

Non Linear Movies

Gue sendiri bingung gimana ngejelasinnya ya ? Pokoknya scenes nya ngacak, kadang ending filmnya di depan kadang di tengah atau malah ga ada. Penasaran ? gue rekomendasikan beberapa yang menarik di bawah ini :

1. Pulp Fiction (1994)

Cast : John Travolta, Samuel L. Jackson, Uma Thurman, Bruce Willis
Director : 'The one and only' Quentin Tarantino

Ceritanya tentang gangster yang kerja di bawah satu orang boss kulit hitam. Pertama bakal membingungkan karena kita agak dibuat kabur dengan dua orang yang mencoba ngerampok Resto, kemudian cerita berpindah ke 2 orang yang menyatroni penjahat kacangan, berpindah lagi ke petinju. Itulah hasil kerja si Quentin, geblek tapi brilian. Dinominasikan Oscar tahun 1995, n melambungkan nama Samuel L. Jackson dan Uma Thurman serta John Travolta yang waktu itu mulai meredup. Jangan lupa adegan Twist Dance Travolta and Uma.

2. Amores Perros (2000) - Mexico

Cast : Gael Garcia Bernal and some mexican actors
Director : Alejandro Gonzales Inarritu

Tiga rangkaian cerita yang bertemu di satu kejadian tabrakan mobil di sebuah perempatan jalan Mexico City. Intinya tentang kehilangan. Kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan hidupnya, kehilangan anjing yang jadi sumber nafkah. That Was Awesome..

3. 21 Grams (2003)

Cast : Naomi Watts, Benicio Del Torro, Sean Penn
Director : Alejandro Gonzales Inarritu

Kesuksesan Amores rupanya menarik minat Hollywood untuk meng-hire Inarritu dalam 21 Grams. Ini lebih membingungkan lagi, bayangkan aja sederat foto satu peristiwa kemudian disusun secara acak jadi gak gitu jelas, walau sebenernya kalo diikuti lama2 ngeh juga jalan ceritanya. Lagi2 dia pake peristiwa kecelakaan di jalan sebagai momentum utama cerita film ini. Dan lagi2 tentang sebuah kehilangan.

4. Memento (2001)

Cast : Guy Pearce, John Pantoliano, Carrie-Ann Moss
Director : Christopher Nolan

Udah pernah gue bahas sebelumnya, jadi gak dibahas lagi deh.

5. dan 6. Kill Bill Vol 1 dan Vol 2

Cast : Uma Thurman, David Carradine, Lucy Liu, Daryl Hannah
Director : Mr. Tarantino lagi

Gak perlu terlalu mutar otak buat nikmati keduanya, hanya gaya flashback yang banyak membuat gue masukin film ini ke katagori Non Linear. Tentang perjalanan balas dendam ex pembunuh bayaran. Banyak scenes nya diadaptasi dari flm2 Kungfu Hongkong klasik.

7. Eternal Sunshine of The Spotless Mind (2004)

Cast : Jim Carrey, Kate Winslet, Mark Rufallo, Elijah Wood, Kirsten Dunst
Director : Michael Gondry

Film Jim Carrey yang sangat tidak 'Jim Carrey', drama tentang perjalanan di balik alam sadar kala hendak dihapus ingatannya. Awalnya bakal bingungin karena justru ending - awal ending - film ini ditaruh di depan, baru kemudian gaya flashback muncul di pertengahan.


Kabarnya film semi animasi Keanu Reeves yang baru A Scanner Darkly juga memakai gaya yang kurang lebih sama.

The Picture of Me



Somewhere on November 1998