Sunday, November 26, 2006

So This is Jazz, Huh ?

Sepertinya ini 're-write' dari tulisan beberapa waktu lalu. Kenapa ? karena gue 'panik' mengingat, oh no, i missed another jakarta's jazz scene, the jak jazz. Panik karena di list performance nya ada The Rippingtons walau ternyata batal (tapi tetep ada SimakDialog).

Apa sih arti kata Jazz yang sesunggunhnya ? kayaknya juga ga ada yang tau persis. Bagi gue Jazz itu personal, penjabarannya lain-lain. Yah seperti itulah jazz apalagi Jazz kontemporer, macem2. Kayaknya susah kalo nyari grup2 baru bawain jazz model be-bop atau swing tempo dulu sekarang, bahkan gue agak bingung kenapa Maliq D'Essential bisa masuk ke kategori Jazz misalnya bukan Funk (bahkan gue juga bingung kenapa funk masuk Jazz), atau di 70an The Mahavishnu Orchestra kenapa gak dikategorikan Art Rock?. Ya itulah mungkin pemahaman tiap orang lain terhadap Jazz. Atau perdebatan gue dan seorang temen yang tiada henti soal Jamie Cullum (ha ha).

Jazz musik yang mesti terus bermetamorfosis. Iyalah kalau ga mau terus dianggap musik tua, masak mau terus-terusan bergantung sama 'My Funny Valentine' atau 'Smile' ? Makanya banyak musisi Jazz ga segan2 mengadaptasi berbagai macam jenis musik lain hingga akhirnya lahir 'Fusion','Acid Jazz', 'Pop Jazz' macem2 juga. Bahkan Paul Anka pernah merilis album Rock Swing, disana ada Lagu Soundgarden, Nirvana, REM, Bon Jovi yang dibuat versi Swing.

Yang jelas jazz sampai sekarang gak akan pernah bisa menarik 'crowd' yang tinggi seperti jenis musik lain. Seperti gue bilang, jazz personal, dalam artian juga pribadi jazz superstar. Inget waktu java jazz, ex Casiopea Tetsuo Sakurai yang dipuja dan digilai jazz mania yang sedang asyik nyimak, setelah habis satu lagu malah bertanya dengan wajah polos "Is this too loud for you ?". Atau di film Round Midnight digambarkan seorang yang digelari Jazz star malah tak malu-malu untuk minta uang kepada penonton untuk sekadar beli minuman.

Buat gue pribadi juga jazz berarti nostalgia rumah, pulkam. Laksana lagu ' I Love You for sentimental reason' that's how i feel about jazz.

Thursday, November 09, 2006

Nostalgia Metallica

Syahdan belasan tahun yang lalu, seorang remaja ceking umur belasan terbengong2 kala mendengarkan 'One' dari Band yang berjudul Metallica di tape/radio bututnya merk AKAI. Busyet dahsyat tapi musik apa ini ? nyut2an berisik tapi asik.

Begitulah, gue sekian taun yang lalu. Kalo dipikir2 Metallica adalah salah satu bagian dari hidup gue, masa lalu n mungkin masih ampe sekarang. Inget betapa culunnya gue nyolong2 nonton Band lokal yang sering bawain metallica di Bogor(kalo gak salah nama Bandnya General Syndrome). Tapi juga ga bisa nonton mereka taun 1993 karena taun segitu duit 45.000 lumayan banyak n gue belum hapal Jakarta.

Yeah Jaymz, Kirk n Lars masih bergema sampe sekarang plus the new lad : Robert Trujillo replacing the new kid Newsted. Iseng-iseng gue nulis ini setelah nonton beberapa kali (via video live) konsernya bareng Rob. Termasuk masih ngikuti perkembangannya walau gak sefasih dulu, tau kalo mereka bermasalah dengan Napster, kemudian James dengan problem alkoholnya, cabutnya Jason dsb.

Mungkin yang gue tunggu sekarang gimana setelah era St Anger terutama dengan Rob. Karena Rob Trujillo belum ngasih sumbangsih di rekaman (St Anger seksi bass nya dimainkan Bob Rock sang produser). Sound Bass Rob yang berat gue suka, cocok buat mainin repertoir lama era 1991 ke bawah, entah kalo ikut nge-aransemen (apa dia juga diajak ?). Mudah2an juga the next album gak di mixed model St Anger, karena terlalu dangkal bahkan beberapa mirip lagu dangdut karena ngulang2 lirik dan aransemen yang sama berkali2. Maklum juga sih, St Anger bermasalah dalam pengerjaannya, mungkin itu yang bikin gue sedikit respek dengan St Anger.